Beberapa hari setelah berhasil mengalahkan tantangan Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk mengakuisisi Activision Blizzard, Microsoft telah membuat langkah signifikan lainnya dalam industri game. Raksasa teknologi tersebut telah mencapai kesepakatan dengan Sony untuk memastikan bahwa franchise Call of Duty yang sangat populer akan terus tersedia di konsol PlayStation bahkan setelah merger.
Pengumuman itu dibuat oleh CEO Microsoft Phil Spencer di Twitter, di mana ia menyatakan bahwa kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian yang mengikat untuk mempertahankan Call of Duty di PlayStation. Spencer mengungkapkan kegembiraannya untuk masa depan di mana pemain di seluruh dunia akan memiliki lebih banyak pilihan untuk memainkan game favorit mereka.
Kesepakatan ini datang tak lama setelah hakim California memenangkan Microsoft melawan FTC, memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan pembelian Activision Blizzard. Upaya komisi pengatur untuk menunda akuisisi digagalkan, dan banding yang diajukan oleh FTC juga ditolak. Dengan kemenangan legal ini di belakang mereka, Microsoft sekarang dapat fokus menyelesaikan kesepakatan dengan Activision Blizzard.
Namun, Microsoft masih menghadapi pengawasan dari badan pengatur lainnya, termasuk Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA). CMA telah menyatakan keprihatinannya dan saat ini sedang meninjau persyaratan merger. Microsoft dijadwalkan bertemu dengan CMA awal pekan ini untuk mengatasi masalah apa pun yang diangkat.
Meskipun tidak ada detail spesifik tentang kesepakatan Call of Duty dengan Sony yang telah diungkapkan, perlu dicatat bahwa ada rumor sebelumnya yang menunjukkan potensi kesepakatan 10 tahun. Panjang kesepakatan dan spesifikasi lainnya masih belum diketahui saat ini. Kendati demikian, perjanjian ini memastikan bahwa pengguna PlayStation akan terus menikmati salah satu franchise game terpopuler di dunia tersebut.
Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft diperkirakan akan segera ditutup, mungkin paling cepat minggu ini. Jika kesepakatan tidak ditutup pada 18 Juli, Microsoft akan diwajibkan untuk membayar "biaya putus" sebesar $3 miliar atau menegosiasikan perpanjangan. Mengingat kemajuan yang dicapai sejauh ini dan hasil positif dari pertarungan hukum dengan FTC, kemungkinan besar kesepakatan akan diselesaikan dalam jangka waktu yang diharapkan.
Akuisisi ini menandai tonggak penting bagi Microsoft dalam upayanya memperluas kehadirannya di industri game. Activision Blizzard adalah salah satu penerbit game terbesar dan paling berpengaruh secara global, dengan portofolio yang mencakup waralaba populer seperti Call of Duty, World of Warcraft, dan Candy Crush. Dengan mengakuisisi pembangkit tenaga listrik ini, Microsoft memantapkan posisinya sebagai pemain utama di pasar game dan mendapatkan akses ke perpustakaan game yang sangat disukai.
Perjanjian dengan Sony untuk mempertahankan Call of Duty di konsol PlayStation adalah langkah strategis Microsoft untuk mempertahankan kehadiran yang kuat di berbagai platform. Sementara Microsoft memiliki konsol game sendiri, Xbox, memastikan bahwa Call of Duty tetap tersedia di PlayStation memungkinkan perusahaan menjangkau audiens yang lebih luas dan memaksimalkan potensi waralaba.
Sebagai kesimpulan, kesepakatan Microsoft dengan Sony untuk mempertahankan franchise Call of Duty di konsol PlayStation pasca-merger menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada pemain dan menjaga hubungan yang kuat dengan mitra industri. Saat akuisisi Activision Blizzard hampir selesai, posisi Microsoft dalam industri game akan semakin menguat secara signifikan, membuka jalan bagi perkembangan dan inovasi yang menarik di masa mendatang.