Selama pengarahan investor terbaru Ubisoft, CEO Yves Guillemot menyatakan dukungannya atas kesepakatan Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard. Guillemot percaya bahwa kesepakatan tersebut menyoroti nilai kekayaan intelektual (IP) dan memvalidasi investasi Ubisoft sendiri di pasar game seluler.
Guillemot menyatakan, "Menurut saya ini kabar baik bahwa transaksi dapat dilakukan karena ini benar-benar menunjukkan kekuatan IP, dan ke mana arah industri. Jadi akan ada banyak peluang di masa depan untuk semua perusahaan." Dia menekankan pentingnya IP yang dapat menjangkau berbagai platform, termasuk konsol, PC, dan perangkat seluler, serta menjadi merek dunia. Ketertarikan Microsoft pada bisnis mobile game Activision Blizzard, khususnya King dan Candy Crush, sejalan dengan fokus Ubisoft untuk memperkuat kehadirannya di pasar mobile.
Ubisoft memiliki beberapa game seluler yang akan datang. Ini termasuk game Assassin's Creed baru untuk Netflix, Assassin's Creed Jade, Rainbow Six Mobile, dan The Division: Resurgence. Judul-judul ini menunjukkan komitmen Ubisoft untuk memperluas jangkauannya di sektor game seluler.
Pada tahun 2022, ada laporan tentang beberapa perusahaan yang mempelajari Ubisoft dengan potensi minat untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan yang terwujud, dan keluarga Guillemot tetap menjadi investor terbesar Ubisoft. Meskipun demikian, pandangan positif Guillemot tentang akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft menunjukkan bahwa Ubisoft melihat peluang potensial untuk pertumbuhan dan kolaborasi dalam industri ini.
Mengenai kesepakatan Microsoft-Activision Blizzard, perusahaan baru-baru ini setuju untuk memperpanjang tenggat waktu merger hingga Oktober 2023. Perpanjangan ini sebagian karena proses banding di Inggris dan Microsoft membutuhkan waktu tambahan untuk mempresentasikan kasusnya. Di AS, Microsoft dan Activision memperoleh kemenangan parsial dalam pertarungan mereka dengan Federal Trade Commission (FTC).
Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft memiliki implikasi yang signifikan bagi industri game. Ini memperkuat posisi Microsoft sebagai pemain utama di pasar dan memperluas portofolio IP-nya. Dengan katalog ekstensif waralaba populer Activision Blizzard seperti Call of Duty, World of Warcraft, dan Overwatch, Microsoft mendapatkan akses ke basis penggemar yang luas dan berdedikasi.
Selain itu, kesepakatan tersebut menyoroti semakin pentingnya game seluler. Seiring dengan perkembangan industri game, game seluler telah menjadi segmen pasar yang menggiurkan. Pengakuan Microsoft terhadap nilai bisnis game seluler Activision Blizzard menggarisbawahi potensi pertumbuhan dan profitabilitas di sektor ini.
Dukungan Ubisoft untuk kesepakatan Microsoft-Activision Blizzard mencerminkan fokus strategisnya pada game seluler dan pengakuan lanskap industri yang terus berubah. Dengan berinvestasi dalam pengembangan game seluler dan memperluas portofolio IP-nya, Ubisoft bertujuan memanfaatkan popularitas game yang semakin meningkat di smartphone dan tablet.
Sebagai kesimpulan, tanggapan positif Yves Guillemot terhadap akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft menunjukkan keselarasan Ubisoft dengan arah industri dan memvalidasi investasinya sendiri di pasar game seluler. Kesepakatan itu menekankan nilai IP dan kemampuannya untuk melampaui platform, sekaligus menyoroti pentingnya game seluler sebagai area pertumbuhan utama. Saat industri game terus berkembang, perusahaan seperti Ubisoft memposisikan diri untuk meraih peluang dan tetap kompetitif dalam lanskap yang selalu berubah.